Architects: TIES
Area: 375 m²
Year: 2020
Photographs:Arti Pictures
Lead Architects: Sansan & Tritya
City: Tangerang
Country: Indonesia
Konsep
Rumah ini dirancang untuk pasangan desainer yang ingin lingkungan kerja mereka menjadi bagian integral dari rutinitas sehari-hari mereka di rumah ini. Oleh karena itu, rumah dibangun berdasarkan 2 fungsi besar. Rumah kantor terletak di lantai satu dan semi basement, sedangkan Area perumahan ditempatkan di lantai atasnya.
Massa Mangunan
Pada ruang hunian, massa bangunan terbagi menjadi 2 area besar. Area semi-privat yang meliputi ruang tamu dan ruang makan terletak di bagian depan rumah. Sedangkan area rumah yang lebih privat, termasuk kamar tidur, terletak di sisi belakang bangunan untuk menciptakan area yang lebih tertutup sebagai ruang hidup pribadi. Kedua massa bangunan ini dipisahkan oleh taman kering yang berfungsi sebagai penghawaan dan pencahayaan alami yang cukup. Oleh karena itu, suasana lebih tenteram dan tenteram tercapai karena tembok kedua massa tersebut dipisahkan.
Penghubung Rumah dan Kantor
Terlepas dari kebutuhan untuk melengkapi rumah ini dengan fungsi hunian dan kantor, rumah ini harus dapat diakses oleh warga lanjut usia yang mengalami kesulitan berjalan, dalam hal ini orang tua pemilik rumah. Oleh karena itu, ramp dipilih sebagai penghubung antar lantai, bukan tangga. Penggunaan ramp dioptimalkan dengan teknik split level untuk memaksimalkan area yang tersedia di dalam rumah.
Hal yang paling menantang dan menarik dari rumah ini adalah ruang tamu dan ruang makannya, karena waktu yang dihabiskan untuk interaksi dan aktivitas sosial sebagian besar akan terjadi di area rumah tersebut. Agar aksi tersebut kondusif, maka ruang tamu dan ruang makan digabung menjadi satu ruang besar dan ketinggian plafon ditinggikan agar area semi private ini lebih luas dan memiliki ventilasi yang baik.
Eksterior
Penggunaan wind block pada eksterior rumah ini bertujuan agar sinar matahari dapat masuk dalam jumlah yang cukup dan memenuhi ruangan di dalamnya. Rancangan konstruksi blok angin sendiri juga dimaksudkan untuk memberikan variasi pembiasan cahaya sehingga memberikan dekorasi estetika tersendiri pada ruangan di siang hari. Dengan tujuan untuk menambah taman kering, penahan angin ditinggikan hingga orang bisa keluar ke atap beton yang terletak tepat di atas carport.
Atap
Desain atapnya menggunakan jenis atap pelana, mengingat bentuknya yang identik dengan desain atap rumah klasik. Selain itu, atap pelana memungkinkan rumah memiliki plafon yang tinggi karena tingkat kemiringannya dapat disesuaikan. Hal ini juga memungkinkan area semi-pribadi terasa lebih nyaman dan luas.
- Apa itu Premix dan Jenis-Jenis Premix
- Klasifikasi dan Jenis Survei Teknik Sipil
- Kelebihan dan Kekurangan Batu Bata
- Desain Bekisting untuk Beban Bangunan
- Rumah Brick Manor di kota Coimbatore India
Sumber: ArchDaily