Architects: Csutoras & Liando
Area: 3700 m²
Year: 2022
Photographs: Kafin Noe’man
Manufacturers: JUNG, dormakaba, 3+ Projects , Bristol, Daikin, Kone, Lantai, Sandei Blinds, Schuco, Toto
Structural Engineering: PT. Sentra Reka Struktur
M&E Engineering: PT. Emse Mitra Membangun
Quantity Surveyor: Graha Estimatika Pradana
Main Contractor: Kencana Sewu Persada
Construction Manager: Penta Mitra Sejahtera
Products used in this Project
Light Switch – LS 990
Architects: Laszlo Csutoras, Melissa Liando, Matthew Aditya, Edmund Santos
City: Jakarta
Country: Indonesia
Sejarah
Kantor pusat baru perusahaan manufaktur Indonesia Tigermandiri terletak di kawasan Cideng yang berkembang pesat di tepi CBD Jakarta. Bangunan ini menghadap jalan utama yang sibuk, yang bangunan 2-3 lantainya secara bertahap digantikan oleh pembangunan komersial yang lebih besar, hingga 8 lantai.
Konsep
Bangunan itu tampak seperti tumpukan lempengan teraso yang ditopang oleh deretan kolom teraso yang berulang. Pelat tersebut menonjol di sepanjang garis kolom untuk memberikan naungan dan perlindungan dari hujan. Menanggapi orientasi situs, proyeksinya lebih dalam di bagian depan dan belakang, sedangkan ritme kolom lebih padat di bagian samping. Selain memberikan peneduh matahari yang efisien, artikulasi fasad juga merespons perbedaan persyaratan privasi antara bagian depan dan belakang ketika tidak ada bangunan di dekatnya, dan sisi di mana zonasi memungkinkan adanya tetangga yang tinggi hanya berjarak beberapa meter satu sama lain.
Area pintu masuk gedung ditinggikan 1,2 meter dan dipisahkan dari jalan dengan sekat kaca, yang berfungsi sebagai penghalang akustik dari lalu lintas sibuk yang dihadapinya. Kaca besar dan kanopi logam berlubang di pintu masuk dan area penurunan mobil memberikan perlindungan dari hujan lebat yang dialami Jakarta selama musim hujan.
Ruang dalam Gedung
Di atas tempat parkir mobil semi-basement, lantai pertama menampung resepsi, lobi dengan kafe kecil, dan ruang pamer yang memajang produk-produk buatan perusahaan. Sebuah tangga spiral di ruang tengah setinggi dua kali lipat menghubungkan ke lantai mezzanine, yang menampung beberapa ruang pertemuan dan ruang transaksi. Lantai dua adalah rumah bagi ruang kantin yang luas dan fleksibel, yang juga dapat digunakan untuk acara perusahaan dan pelatihan. Lima lantai di atasnya menyediakan ruang kantor yang fleksibel dan efisien dengan inti lift dan layanan gedung yang dirancang untuk memungkinkan konfigurasi kantor yang berbeda. Lantai atas menampung kantor dan lounge direktur perusahaan serta ruang konferensi untuk 20 orang yang menghadap ke teras atap hijau.
Kesimpulan
Bangunan ini dirancang untuk mencapai kehadiran abadi melalui kualitas tektoniknya, yang kontras dengan dinding tirai kaca mencolok yang sebagian besar digunakan untuk arsitektur komersial kontemporer di Jakarta. Respon pasif bangunan ini terhadap lingkungan tropis dan penggunaan bahan-bahan yang mudah dirawat serta solusi teknik yang fleksibel diharapkan akan memungkinkan bangunan ini bertahan dalam siklus pembaharuan perkotaan yang cepat dan sulit berkelanjutan yang menyertai kemunculan Jakarta sebagai kota yang bersatu. salah satu pusat kota terbesar di dunia.
Sumber : ArchDaily